Rabu, 02 Februari 2011

'BABIES' Satu Tahun Pertama Dalam Kehidupan Manusia

 Pemain: Ponijao, Bayar, Mari, Hattie
 Rating:3,5 star




Sinopsis
Siapa yang tak gemas melihat empat bayi lucu yang ada di dalam film ini. Mereka tak saling kenal. Tak ada yang mengatur mereka. Semuanya terjadi dengan wajar dan apa adanya. Mungkin tak banyak yang dilakukan keempat bayi ini tapi dalam kesederhanannya, empat bayi ini bisa memberi inspirasi bahwa kita semua sebenarnya terlahir dalam keadaan polos, lugu, dan tanpa prasangka.
Ponijao adalah bayi yang terlahir di Opuwo, Namibia sementara Bayarjargal tinggal bersama keluarganya di Mongolia, dekat Bayanchandmani. Di saat yang sama, Mari adalah putri sepasang suami-istri yang tinggal di Tokyo dan Hattie terlahir di San Fransisco. Tak ada sedikit pun kesamaan pada keempat bayi ini, kecuali keluguan dan keingintahuan mereka pada apapun yang ada di sekitar mereka.
Sutradara Thomas Balmès merancang konsep mengabadikan satu tahun pertama dalam kehidupan empat bayi ini secara bersamaan, tanpa skenario ataupun manipulasi gambar. Semuanya digambarkan apa adanya. Meski orang tua mereka selalu ada di sekitar mereka namun yang jadi bintang dalam film berjudul BABIES ini jelas adalah keempat bayi lucu ini.
Review
Bisa jadi ide awal Thomas Balmès membuat film ini adalah karena belum adanya film dokumenter yang menyorot kehidupan manusia. Film dokumenter yang berusaha mengungkap kehidupan binatang jelas sangat mudah didapat tapi bagaimana dengan proses pertumbuhan manusia? Belum ada kan? Jadi dari sisi ide dasar ini saja Thomas Balmès sudah layak mendapat acungan dua jempol. Selain itu, ditengah banyaknya film dokumenter yang notabene membawa dampak 'depressing' buat penonton, yang satu ini layak untuk dicoba.
Berbeda dengan kebanyakan film dokumenter yang biasanya disertai narasi, BABIES ini sama sekali tanpa narasi. Penonton dibiarkan mengamati sendiri gambar hidup yang bergerak dihadapannya. Tanpa dijejali narasi yang 'mengarahkan' jelas penonton jadi berusaha menafsirkan sendiri apa yang sedang ia saksikan. Tak ada paksaan. Malahan bisa dibilang, kita dikondisikan untuk mengalami sendiri proses yang dialami keempat bayi ini saat mereka sedang berusaha mengeksplorasi alam di sekitarnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Ide ini memang jenius, tapi di saat yang bersamaan, rasa bosan juga tak bisa dihindarkan. Ada kesan sedang menyaksikan home video. Awalnya memang menarik namun melewati pertengahan, bisa jadi sebagian penonton sudah mulai merasa jenuh, apalagi sama sekali tak ada alur kisah dalam film ini.
Film ini bisa jadi memang mendokumentasikan keempat bayi yang disebut di atas namun di saat yang bersamaan, kita juga berkesempatan melihat budaya di keempat lokasi yang berbeda itu. Pemilihan lokasi pun sepertinya sudah dipertimbangkan baik-baik. Tokyo dan San Fransisco mewakili dua peradaban modern yang dikontraskan antara Timur dan Barat sementara Mongolia dan Namibia notabene mewakili area yang masih belum terlalu modern. Ada banyak kontras dalam film ini dan ada baiknya jika menonton tanpa prejudice dengan begitu pesan yang ingin disampaikan Thomas Balmès lebih bisa mengena.(kpl/roc)

Dapatkan segera DVD film "BABIES" di  DREAM VISION HOME VIDEO [Sale dan Rantel] yang telah tersedia...
yuuuk nonton trailernya...!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar